Siapa yang tidak mengenal Aplikasi GoJek, ya aplikasi yang begitu melekat dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Mulai dari Layanan Ojek hingga Ekspedisi sudah tersedia di dalam satu Aplikasi Go-Jek ini. Tak heran jika Gojek saat ini menjadi salah satu karya anak Bangsa yang begitu sukses membuka banyak lapangan kerja. Berbicara tentang kesuksesannya, Kali ini mari membahas Bagaimana sejarah Aplikasi Go-Jek hingga sukses seperti sekarang.
Sejarah Munculnya Aplikasi GoJek
Aplikasi kini sudah menjelma menjadi salah satu Perusahaan Startup Terbaik di Indonesia, dimana berbagai macam layanan jasa sudah tersedia di dalam satu Aplikasi Go-Jek ini. Tentunya di dalam meraih sebuah kesuksesan tidak ada yang langsung berhasil. Begitupun dengan Pengembangan Aplikasi Go-Jek ini awalnya tidak mudah harus mengalami pasang surut hingga akhirnya sukses seperti saat ini. lalu, bagaimana sebenarnya Sejarah Aplikasi Go-jek Itu sendiri ?
Awal Mula Bedirinya Go-Jek
Sejarah Berdirinya Aplikasi Go-Jek ini sebenarnya sudah ada sejak Tahun 2010 silam. Dimana awalnya pada Tahun 2010 sendiri Gojek bekerja hanya sebagai perantara penghubung antara Konsumen dengan ojek Tradisional. Dimana konsumen terlebih dahulu menghubungi operator Go-jek lewat telepon kemudian, Operator akan menghubungin ojek untuk melakukan penjemputan si konsumen.
Dan kala itu, perkembangan layanan Go-Jek masih jauh dibanding sekarang, karena pada saat itu konsumen harus menghubungi Go-jek via telepon dan pastinya dikenakan tarif Pulsa. Dan ketika era smartphone mulai hadir dan berkembang pesat di Indonesia, baru munculah Aplikasi Go-Jek di Tahun 2015 yang membuat konsumen lebih mudah menggunakan layanan Go-Jek ini. dan saat itu dalam sejarah Aplikasi Go-Jek hanya sebatas Aplikasi layanan antar jemput ojek Online, namun dengan seiring makin luasnya pasar Go-Jek, maka munculah fitur- fitur lain yang mendukung Aplikasi Go-Jek.
Dan kini Go-Jek Telah melebarkan sayapnya tidak hanya di Jabodetabek saja, karena kini Go-Jek juga telah hadir di Kota – kota lain seperti Bali, Bandung, Surabaya, Makassar, Medan, Palembang, Semarang, Solo, Malang, Yogyakarta, Manado, Bandar Lampung, Pekanbaru dan Batam. Dan kemungkinan akan Terus berkembang lagi.
Nadiem Makarim Sosok Dibalik Bedirinya Go-Jek
Jika kita membicarakan Sejarah Aplikasi Go-Jek, maka tidak akan lepas dari Seseorang bernama Nadiem Makarim. Nadiem Makarim sendiri di Perusahaan Go-Jek bertindak sebagai CEO dari Perusahaan Go-Jek sendiri.
Terbentuknya Layanan Aplikasi Go-Jek sendiri adalah, dimana Nadiem sendiri adalah Sebagai pengguna ojek yang loyal, kala itu Nadiem menemukan bahwa pengemudi ojek menghabiskan sebagian besar waktu mereka hanya untuk menunggu pelanggan, sementara pelanggan membuang waktu untuk berkeliling mencari ojek yang tersedia. oleh karena itu munculah dibenak Nadiem untuk untuk mengatasi masalah ini, dengan cara menyediakan platform di mana pengemudi dan pengendara dapat terhubung secara efisien dan bisa memungkinkan para pengemudi untuk meningkatkan pendapatan mereka daripada hanya menunggu pelanggan saja.
Nadiem Makarim Sendiri adalah seorang asli dari Indonesia, yang memegang gelar sarjana dari Brown University dan Harvard Business School. Dulu Nadiem Makarim sendiri pernah bekerja di konsultan McKinsey and Co selama tiga tahun, sebelum akhirnya memulai Go-Jek dimana hanya berawal dari pusat panggilan kecil dengan hanya 20 pengemudi ojek, yang kemudian menjadi perekrut go-jek.
Pernah Mengalami Kesulitan saat mendirikan Go-Jek
Mengenai Sejarah Aplikasi Go-Jek sendiri, Nadiem Makarim sendiri dalam merintis StartUpnya ini tidak dengan mudah, haus melalui perjuangan yang cukup banyak dan mengalami kegagalan berkali – kali barulah Ia dapat sukses Seperti Sekarang ini. Nadiem sendiri mengatakan jika dirinya, kerap kali belajar dari kegagalan yang ada. Bukan hanya dirinya melainkan dalam Pengembangan Aplikasi Go-Jek sendiri Juga acap kali mengalami Kegagalan.
Namun Baginya kegagalan adalah Pelajaran yang senantiasa menagajari supaya lebih baik untuk kedepannya. Bagi Nadiem sendiri juga beralasan jikka Malapetaka yang muncul tidak lantas dijadikan Nadiem sebagai beban dan membuat stres, namun justru hal tersebut malah dijadikan oleh nadiem sebagai bahan evaluasi untuk membawa Go-jek menjadi lebih baik lagi untuk ke depannya.
Nadiem Makarim sendiri mengatakan sering mengalami kesulitan dan tidak memiliki modal untuk mengembangkan Aplikasi Go-Jek ini. Sehingga dia harus mecari orang yang mau menyuntikan dana untuk Pengerjaan Aplikasi Go-Jek miliknya. Dan karena tekad kuatnya Akhirnya Seorang temannya mau menolongnya.
Kesuksesan Go-Jek yang Kini Kian Pesat
Melihat sejarah Aplikasi Go-Jek yang kini telah sukses besar memang tak Luput dari Sejarah dibangunnya StartUp ini yang penuh liku. Namun dengan Usaha yang gigih dan tekad yang kuat Akhirnya Go-Jek telah Meraih banyak kesuksesaan yang Luar Biasa dalam meningkatikan Ekonomi Negara.
Dapat suntikan dana, Go-Jek Gencar Lakukan Ekspansi
Jika sebelumnya, pada tahun 2018 Go-Jek telah sukses menghimpun pundi-pundi dana hingga mencapai US$1,5 miliar dari sejumlah investor, dan kali ini di awal tahun 2019 ini, Go-Jek kini juga berhasil meraup dana US$1 miliar. Kesepakatan investasi dari berbagai sumber dana yang enggan disebutkan namanya itu kini telah membawa nilai valuasi Go-Jek melonjak ke angka 9,5 milliar dolar AS atau kurang US$500 juta menuju status decacorn.
Dengan dana yang besar di tangan, saat ini Go-Jek telah melakukan ragam ekspansi yang tergolong gencar sejak tahun lalu. Seperti misalnya ekspansi ke sejumlah negara di Asia Tenggara serta mengoptimalkan layanan pembayaran digital melalui fitur Go-Pay.
Berhasil Menjadi StartUp Decacorn Pertama di Indonesia
Merupakan Kebanggaan Tersendiri yang tercatat pada sejarah Aplikasi Go-jek, dimana kini Go-Jek Sebagai platform digital asal Indonesia, akhirnya aplikasi transportasi online, yakni PT Gojek Indonesia atau Go-Jek kini sudah masuk golongan decacorn di ranah global dengan nilai valuasinya yang telah mencapai US$10 milliar atau sekitar Rp141 triliun. Sebelumnya, Go-Jek sendiri telah meraih gelar sebagai unicorn atau startup dengan valuasi di atas US$1 milliar di Indonesia.
Walau demikian, untuk perusahaan sejenis ini, nilai valuasi Go-Jek kalah dari kompetitornya yaitu Grab yang sudah mencapai US$11 miliar. Sedangkan, untuk valuasi terbesar untuk perusahaan transportasi online saat ini dipegang Uber dengan valuasi yang sudah mencapai US$72 miliar. Meski pun begitu hal ini merupakan pencapaian yang cukup Gemilang bagi salah satu Perusahan Karya Anak Bangsa ini.
Menjadi Unicorn Kemudian Decacorn
Perjalanan Go-Jek menjadi startup unicorn bisa ddikatakan dimulai pada pertengahan 2014, dan ketika popularitasnya yang meningkat menghasilkan peningkatan lebih tinggi dari target $ 1,5 miliar di dalam putaran penggalangan dana dari beberapa investor termasuk Sequoia Capital, Grup Northstar, Farallon Capital Management LLC, Grup Capital Cos, DST Global, JD.com dan NSI Ventures. Temasek Holdings, KKR, Tencent, Meituan-Dianping, Warburg Pincus, hal itu tentunya cukup begitu denagn personalia.
Hingga pada tahun 2018, dimana dua perusahaan terbesar dan terkemuka di Indonesia, Astra International serta BliBli.com, anak perusahaan dari PT Global Digital Prima (PDB) Ventures, dimana perusahaan investasi Djarum juga berinvestasi di Go-Jek . Perusahaan internet Amerika, Google juga telah melakukan investasi langsung. Hal ini tentunya memperkuat status Go-Jek sebagai startup “unicorn”, dan menjadi startup paling berharga di seluruh Indonesia.
Go-Jek masuk ke peringkat 19 dengan nilai valuasi sebesar Rp141 triliun
Setelah Menjadi Unicorn sebagai startup dari Indonesia, kali ini Go-Jek Menurut laporan dari lembaga riset CB Insights dalam The Global Unicorn Club, valuasi Go-Jek sudah kini telah tembus 10 miliar dollar AS atau setara dengan Rp. 141 triliun dan menduduki peringkat ke-19 secara global. CB Insights sendiri memiliki data valuasi perusahaan swasta yang dilacak menggunakan machine intelligence secara real-time. Data ini pun juga yang dikumpulkan berdasarkan nilai investasi yang masuk ke suatu perusahaan serta analisis atas valuasinya.
Go-Jek digadang-gadang akan menjadi pemain terdepan di Asia Tenggara
Mendegar Hal Tersebut Nila Marita selaku Chief of Corporate Affairs Go-Jek Group, mengaku senang serta bersyukur, adanya lembaga independen yang memvalidasi kesuksesan Go-Jek dalam meningkatkan nilai perusahaan tanpa perlu dibuatkan sebuah pengumuman. Nila Marita sendiri menilai, jika Kesuksesan layanan Platform on Demand Go-Jek sendiri tercermin dari semakin kuatnya minat dan kepercayaan investor terhadap misi, pertumbuhan serta dampak ekonomi dan sosial Go-Jek yang mana semakin besar dari waktu ke waktu.
Menurut Nila Marita mengatakan jika “Go-Jek bukan hanya berfokus untuk terus menjadi pilihan utama dan memberikan layanan terbaik bagi para pengguna di Indonesia, tetapi juga untuk membawa nama bangsa dengan menjadi pemain terdepan di Asia Tenggara,”
Go-Jek dapat Suntikan dana dari 24 Investor dari dalam dan Luar Negeri
Dengan segala Pencapaian dan Keberhasilan Go-Jek sendiri. Hal tersebut tentunya tidakbisa dilepaskan dengan masifnya Injeksi Modal yang masuk ke perusahaan yang didirikan oleh Nadiem Makarim tersebut. dan Menurut Crunchbase, sudah 24 investor, baik itu dari dalam maupun luar negeri. Adapun suntikan dana yang telah diterima oleh Go-Jek yakni sebesar US$3,1 miliar.
Pada awal Tahun 2019, Go-Jek juga menggelar penggalangan dana Seri F tahap pertama. Total dana yang terhimpun yakni sebesar US$1 milliar. Deretan investornya antara lain adalah Google, Tencent Holdings, Temasek Holdings, Astra International, Meituan Dianping.
Dan setelah putaran pendanaan Seri F ini, Semua Pendiri Go-Jek ini akan mengontrol terhadap pengambilan keputusan dan penentuan arah kebijakan perusahaan kedepannya. Hal ini dilakukan supaya mereka dapat merealisasikan visi jangka panjang perusahaan serta terus menerus dapat melakukan ekspansi dan pengembangan bisnis yang pesat.
Memiliki Pangsa pasar 55 prsen lebih Tinggi dari Aplikasi sejenis Lainnya
Berdasarkan data dari sebuah platform global yang telah menganalisis penggunaan aplikasi mobile sedunia, Go-Jek dikatakan memiliki pangsa pasar tertinggi diantara penyedia layanan e-commerce lainnya. Data tersebut berdasarkan yang dilihat dari rata-rata pengguna aktif aplikasi per minggu atau Weekly Active Users.
Untuk diketahui, Go-Jek dan afiliasinya, kini beroperasi telah beroperasi di lima negara yang mencakup 204 kota dan kabupaten di Asia Tenggara. Perusahaan ini juga disebut telah memiliki jaringan lebih dari 2 juta mitra pengemudi serta 400.000 mitra merchant.
Persaingan Go-Jek dengan Grab
Untuk Pencapaian Decacorn sendiri sebenarnya Grab telah terlebih dahulu menyandang status decacorn di Asia Tenggara sejak Februari 2019. dan kini Grab juga tengah membuka putaran pendanaan seri H dengan targetnya sebesar 5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 72,5 triliun.
Pada putaran Pendanaan seri H ini telah berlangsung sejak Juni 2018. Dan Sejauh ini, investor seperti Toyoto, Microsoft, Booking Holdings serta Yamaha Motors ikut dalam pendanaan ini. Nilai investasi dari keempatnya telah mencapai 3 miliar dollar AS.
Dan Pada pertengahan Desember lalu, Grab sempat mengatakan, sudah mengantongi investasi sebesar 2,7 miliar dollar AS. Dan yang terakhir, Yamaha juga telah menambahkan dana investasinya sebesar 150 juta dollar AS.
Fitur – Fitur Layanan yang Ada di Aplikasi Gojek
Karena Pesatnya pengguna Go-jek maka Perusahan Go-Jek demi memberikan pelayanan – pelayanan terbaiknya menghadirkan fitur – fitur layanan yang dapat senantiasa membantun para konsumen di berbagai sektor
GO-RIDE
Tentunya Layanan Go Ride adalah yang paling utama, karena awal mula berdirinya aplikasi Go-Jek sesndiri adalah beradadisektor ini. Jadi Pada layanan Gojek Ride ini, Anda yang sebagai konsumen nantinya akan dijemput oleh si driver dan akan mengantarkan konsumen dari tempat penjemputan ke tempat tujuan. Go-Ride semdiri adalah pilihan transportasi yang memberikan kecepatan, kemudahan pemesanan, dan kemudahan menentukan tujuan pengantaran, dan yang paling penting adalah keamanan dan kenyamanan. Pelanggan akan memasukkan tempat penjemputan dan tujuan mereka ke dalam aplikasi ketika memesan layanan GO-RIDE, dengan jarak tempuh maksimum 30 km.
GO-FOOD
GO-Food adalah layanan pesan antar makanan dengan lebih dari 75.000 restoran yang telah terdaftar di dalam aplikasi GO-JEK. Pada layanan GO-FOOD ini, Driver Go-Jek akan membelikan makanan yang dipesan oleh Pelanggan dan mengantarkannya ke lokasi Pelanggan sesuai dengan keterangan di aplikasi. Maksimal jarak pengantaran pada layanan GOFOOD ini adalah 25 km.
GO-SEND
Dan Pada layanan ini, seorang Driver nantinya akan mengantarkan barang dari Pelanggan ke tempat tujuan sesuai dengan pemesanan di aplikasi. Driver sendiri dapat mengantarkan barang dalam satu area yang sama dengan maksimal berat barang yaitu 20 kg dan maksimal ukuran 70x50x50 cm.
GO-SHOP
Selanjutnya adalah, GO-SHOP ini adalah layanan belanja yang mana memudahkan Pelanggan untuk membeli barang atau makanan di toko yang tidak terdaftar pada layanan Go-Food dan Go-Mart di dalam satu area yang sama. Lokasi pembelian serta pengantaran pastinya akan sesuai dengan yang tertera pada pesanan Pelanggan di dalam aplikasi. Dan Maksimal jarak pengantaran dari tempat belanja ke lokasi Pelanggan yaitu 30 km.
GO-MED
Kemudian GO-MED, yang kini telah bekerja sama dengan Halodoc, dimana G-Med ini merupakan layanan bagi Pelanggan yang ingin membeli obat, vitamin, dan kebutuhan kesehatan lainnya di apotek berlisensi yang sudah tersedia di layanan GO-MED. Pada layanan GO-MED ini, Driver akan membelikan dan mengantarkan obat atau kebutuhan kesehatan lainnya kepada Pelanggan, yang sesuai dengan pemesanan Pelanggan pada aplikasi si Pelanggan.
Go-PAY
Aplikasi yang satu ini memang cukup membantu anda dalam hal pembayaran, karena memang fungsi GoPay sendiri adalah dompet Elektrik dimana saja kapan saja.
Nah, berikut itulah pembahasan mengenai Sejarah Aplikasi Go-Jek, dimana kisah sejarah apikasi Go-jek sendiri mengajarkan anda yang ingin berbisinis dan perusahaannya maju. Anda harus gigih, ulet dan profesional. Dan jangan takut untuk membuka bisnis startup anda harus kuat dan juga penuh perjuangan.